PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Seperti halnya dengan psikologi,
maka psikologi sosial merupakan suatu ilmu pengetahuan baru, dalam arti baru timbul
didalam abad modern ilmu ini di mulai tahun 1930 di Amerika Serikat.Psikologi sosial
masih dalam tahapan pembentukan meskipun masalahnya sudah ada sejak adanya manusia,
maslah-masalah itu bergerak sekitar kelompok-kelompok manusia,
organisasi-organisasinya, kepemimpinan dan pengikut-pengikutnya, moral,
hubungan kekuasaan dan saluran komunikasi.
Ilmu psikologi sosial menguraikan
tentang kegiatan-kegiatan manusia dalam hubungannya dalam situasi-situasi sosial,
seperti situasi kelompok, situasi massa, dan sebagainya. Termasuk di dalamnya interaksi
antar orang dan hasil kebudayaannya.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.
Apa saja objek dan
metode dari psikologi sosial?
2.
Apa saja bentuk dari
tujuan psikologi sosial?
3.
Bagaimana
klasifikasi ciri-ciri psikologi sosial?
1.3 TUJUAN
1.
Untuk mengetahui
objek dan metode psikologi sosial.
2.
Dapat mengetahui
bentuk tujuan dari psikologi sosial.
3.
Serta mengetahui
klasifikasi dari ciri-ciri psikologi sosial.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN
PSIKOLOGI SOSIAL
Psikologi berasal dari bahasaYunani “psyche”
artinya jiwa dan “logos” artinya ilmu
pengetahuan jadi secara etimologi psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang
jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya, maupun latar belakangnya.
Defenisi psikologi sosial menurut para ahli:
1.
Kimball young
(1956)
Psikologi
sosial adalah study tentang proses interaksi individu manusia.
2.
Krech,
crutchfield dan ballachey (1962)
Psikologi
sosial adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku individu di dalam masyarakat.
3.
Rouceck dan waren
Psikologi
sosial adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari segi-segi psikologi dari pada tingkahlaku manusia, yang di
pengaruhi interaksi sosial.
Dari rumusan-rumusan tersebut
di atas dapat kita simpulkan secara bulat bahwa Psikologi sosial adalah suatu
study ilmiah tentang pengalaman dan tingkah laku individu-individu dalam hubungannya
dengan situasi sosial.
2.2 Hakikat Psikologi
Dalam kehidupan sehari-hari,
kita sering menemukan istilah jiwa, nyawa, ruh, dan berbagai kata lain yang
senada jauh sebelumnya istilah itu juga telah begitu lekat dalam kosa kata
bahasa yang di gunakan dalam ragam budaya yang berbeda.
Hal ini dapat di
mengerti karena kata jiwa sendiri memiliki pada arti yang teramat Beragam.Menurut
al-aqqad (1991), dalam tradisi pemikiran yunani jiwa ditempatkan sebagai mata rantai
ketiga dari unsur psikis manusia setelah akal dan ruh.Para filsuf yunani membicarakan
ketiga unsur ini dalam tingkatan kejernihan dan kemuliaan di mana akal
(poietikos) menempati tempat pertama karena pada dasarnya esensi akal yang
mutlak adalah tuhan.Kemudian munculah ruh yang dekat dengan cahaya dan jiwa
yang dekat dengan udara dan tanah.Kaitannya dengan ini, jiwa di golongkan sebagai
bagian dari alam organic yang memiliki sifat-sifat makhluk hidup, yaitu tumbuh dan
berkembang.Jiwa pada tataran ini jiwa menjadi sinonim dengan “gerak hidup” atau
kekuatan yang membuat anggota-anggota badan menjadi hidup.Tingkat kemauan dan hasrat
hidupnya lebih tinggi daripada makhluk tanpa ruh, tetapi lebih kecil dari ruh itu
sendiri.
2.3 Objek dan metode
psikologi sosial
1.
Objek psikologi sosial
Kita
mengetahui bahwa objek psikologi adalah manusia dan kegiatan-kegiatannya,
sedang objek psikologi sosial adalah kegiatan-kegiatan sosial atau gejala sosial.
2.
Metode psikologi
sosial
a. Metode
eksperimen
Metodeini di maksudkan untuk menyelidiki
suatu gejala dengan perhatian yang khusus sehingga dapat memperoleh keterangan
yang lebih mendalam tentang gejala tersebut.Metode tes dalam penyelidikan psikologi
sebenarnya termasuk ke eksperimen ini.
b. Metode
survey
Metode ini biasanya di gunakan untuk mengumpulkan
keterangan mengenai kelompok tertentu yang ingin di selidiki dengan menggunakan
cara wawancara, observasi, atau angket sebagai alat untuk mengumpulkan keterangan-keterngannya.
c. Metode
observasi
Metode ini yaitu cara untuk mengumpulkan
keterangan-keterangan yang di inginkan dengan cara mengadakan secara langsung.
Dalam penyelidikan ini menggunakan cara panca indera secara aktif, terutama penglihatan
dan pedengarannya.
d. Metode
diagnostik-psychis
Metode ini di gunakan untuk mengumpulkan
keterangan-keterangan empiris mengenai objek-objek psikologi sosial.Untukmenggunakan
metode ini lebih di tekankan menggunakan sikap perasaan dan kecenderungan pribadi
seseorang, “skalasikap” (atitudescales) yaitu skala yang memerlukan percobaan-percobaan
yang khas atau pengecekan lebih dulu terhadap sikap-sikap orang, sehingga ukuran
tersebut sesuai dengan kenyataan.
e. Metode
sosiometri
Metode ini digunakan dengan daftar pertanyaan
yang berhubungan dengan relasi
Seseorang dan orang lain yang tergabung dalam
satu kelompok, misalnya bagaimana menentukan kawan, bagaimana memilih teman,
syarat-syarat apa yang di gunakan untuk menentukan pemilihan teman. Dari
jawaban-jawaban itu lah dapat dibuat sosiogram, yakni yang menggambarkan bagaimana
arah saling hubungan antar anggota kelompok tersebut.
2.4 Tujuan psikologi
social
Tujuan psikologi sosial adalah
1.
Membekali peserta
didik dengan pengetahuan psikologi sosial sehingga tidak terpengaruh,
tersugesti, dan ataupun terpengaruh oleh situasi sosial yang selamanya tidak bernilai
baik.
2.
Membekali peserta
didik dengan kemampuan mengidentifikasi, menganalisa dan menyusun alternative pemecahan
masalah-masalah sosial secara tetap dan sistematis mengenai proses kejiwaan
yang berhubungan dengan kehidupan bersama.
3.
Membekali peserta
didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan sesame warga masyarakat sehingga memudahkan
dalam melakukan pendekatan untuk mewujudkan perubahan pengarahan kepada tujuan dengan
sebaik-baiknya.
4.
Membekali peserta
didik dengan kesadaran terhadap lingkungan sosial sehingga mampu merubah sifat dan
psikologi sosialnya.
5.
Membekali peserta
didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan keilmuan psikologi sosial sesuai
dengan perkembangan kehidupan, perkembangan masyarakat, perkembangan ilmu, dan perkembangan
teknologi.
2.5 Klasifikasi ciri-ciri
dari psikologi sosial
1.
Psikologi spekulatif
Yaitu
psikologi yang menyusun teori-teorinya atas dasar pemikiran spekulatif, seperti
plato, kant, ahli-ahli dari aliran Neo-kantianisme, bahnsen, queyrat, malapert,
dan lain-lain mereka terutama adalah para ahli filsafat.
2.
Psikologi empiris
atau psikologi eksperimental
Yaitu
psikolog yang menyusun teori-teorinya atas dasar data-data dari hasil penyelidikan
atau eksperimen, seperti Watson, Jung, Adler, Eysenk, Rogers, dan lain-lain.
2.7 hubungan psikologi sosial
dengan ilmu-ilmu sosial yang lainnya
1)
fsikologi sosial
dengan ilmu politik
Psikologi merupakan ilmu
yang mempunyai peranan penting dalam bidang polotik, “massa psikologi penting
bagi politisi untuk menyelami gerakan jiwa dari rakyat pada umumnya, golongan
tertentu pada khususnya. Psikologi sosial dapat menjelaskan bagaimana sikap dan
harapan masyarakat dapat melahirkan tindakan serta tingkah laku yang berpegang
teguh pada tuntutan masyarakat
2) Adapun
antropologi adalah ilmu yang memfokuskan pada perilaku sosial dalam
suprastruktur budaya tertentu. Psikologi Sosial mempelajari perilaku
individu yang bermakna dalam hubungan dengan lingkungan atau rangsang
sosialnya. Perbedaan psikologi sosial dengan sosiologi adalah fokus
studinya. Fokus perhatian studi psikologi sosial adalah perilaku
Individu sedangkan sosiologi fokus pada sistem dan struktur sosial yang
dapat berubah atau konstan tanpa bergantung pada individu atau lebih
memfokuskan pada masyarakat dan budaya yang melingkupi individu.
Kebudayaan tertentu menghasilkan
karakteristik psikologi tertentu dan menimbulkan ciri budaya lainnya.
Kesimpulan mengenai pendekatan psikologis dalam antropologi budaya adalah bahwa
dengan menghubungkan variasi dalam pola budaya dengan masa pengasuhan anak,
kepribadian, kebiasaan, dan kepercayaan yang mungkin menjadi konsekuensi dari
faktor psikologis dan prosesnya.
3)
fsikologi sosial
dengan ilmu sosiologi
Untuk dapat mengetahui
pola-pola reaksi manusia, sehingga individu menjadi objek penyelidikan
psikologi. Sosiologi adalah ilmu yang berpengaruh pada psikologi
Sosial.Sosiologi adalah suatu bidang ilmu yang terkait dengan perilaku hubungan
antar individu, atau antara individu dengan kelompok, atau antar kelompok
(interaksionisme) dalam perilaku sosialnya.
4)
fsikologi sosial dengan ilmu ekonomi
Bila
dilihat secara sepintas, kedua bidang ilmu di atas memang tidak ada hubungannya
satu sama lain, namun pada kenyataannya, kedua bidang ilmu tersebut sangat
terkait satu dengan yang lainnya. ilmu psikologi adalah ilmu tentang kejiwaan
manusia, sementara ilmu ekonomi adalah ilmu tentang kebutuhan tubuh dan jiwa
manusia. bahkan di dalam ilmu ekonomi, khususnya pada bagian marketing
management dan human resource management, ilmu psikologi benar-benar digunakan
sebagai basis dari segala proses pengambilan keputusan untuk mencapai tujuan
perusahaan: profit yang sebesar-besarnya serta keunggulan daya saing dalam
jangka panjang.
jiwa manusia juga memiliki kebutuhan, seperti layaknya tubuh manusia yang memiliki kebutuhan. hanya bedanya, jiwa manusia memiliki kebutuhan spiritual/emosi, sementara tubuh manusia memiliki kebutuhan fisik. jiwa manusia hanya bisa dirasakan keberadaannya melalui perasaan dan pemikiran, sementara tubuh manusia sudah bisa dirasakan keberadaannya melalui panca indera. namun bagaimanapun, baik jiwa maupun tubuh manusia ditakdirkan untuk saling mempengaruhi. apa yang terjadi pada jiwa manusia akan mempengaruhi kondisi tubuhnya, dan apa yang terjadi pada tubuh manusia akan mempengaruhi kondisi jiwanya.
contoh yang mudah, ketika intonasi suara, raut wajah, dan gaya tubuh seseorang yang sedang sedih akan terlihat berbeda dengan intonasi suara, raut wajah, dan gaya tubuh orang lain yang sedang bahagia
jiwa manusia juga memiliki kebutuhan, seperti layaknya tubuh manusia yang memiliki kebutuhan. hanya bedanya, jiwa manusia memiliki kebutuhan spiritual/emosi, sementara tubuh manusia memiliki kebutuhan fisik. jiwa manusia hanya bisa dirasakan keberadaannya melalui perasaan dan pemikiran, sementara tubuh manusia sudah bisa dirasakan keberadaannya melalui panca indera. namun bagaimanapun, baik jiwa maupun tubuh manusia ditakdirkan untuk saling mempengaruhi. apa yang terjadi pada jiwa manusia akan mempengaruhi kondisi tubuhnya, dan apa yang terjadi pada tubuh manusia akan mempengaruhi kondisi jiwanya.
contoh yang mudah, ketika intonasi suara, raut wajah, dan gaya tubuh seseorang yang sedang sedih akan terlihat berbeda dengan intonasi suara, raut wajah, dan gaya tubuh orang lain yang sedang bahagia
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Psikologisosialilmutentangkejiwaan,
jauhsebelumnyaistilahitujugatelahbegitulekatdalamkosakatabahasa yang di
gunakandalamragambudaya yang
berbeda.Peruntukanistilahtersebutmerujukpadabentukhalusdalamdirimanusia yang
tidakterlihatdanhanyadapat di rasakan.
Psikologisosialjugamemilikiobjekkajiannyadalamilmupsikologidanjugametode-metodedalamilmupsikologisosialyaitu:
metodeeksperimen, servey, observasi, sosiometridanjugadiagnostik-psychys. Dan
jugadalmilmuinimemilikitujuantertentudalampengenalandanpengkajianterhadapilmuini,
sertaadanyaklasifikasi cirri-ciripsikologisosial.
DAFTAR
PUSTAKA
Shaleh,
Abdul Rahman.2009.Psikologi.Jakarta:Kencana.
sangkoeno.blogspot.com
› Artikel › Science › Study
https://galeriabiee.wordpress.com/ilmu-psikologi/hubungan-psikologi-sosial