NEW ZEALAND (SELANDIA BARU)
Disusun
oleh:
Aswar
Anas
Nim:
06041181520076
Dosen
pengampu:
ADHITYA
ROL ASMI, M.Pd
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN SEJARAH
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Kuasa atas terselesaikannya makalah yang berjudul “New Zealand (Selandia
Baru)”. Makalah yang masih perlu dikembangkan lebih jauh ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak
yang membacanya. Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah Sejarah Australia
dan Oceania, yang secara garis besar memuat tentang lahirnya
Commonwealth Of Australia, .Penulis
menyadari bahwa tanpa bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak, penulis
tidak mungkin menyelesaiakan penyusunan makalah ini, untuk itu ucapan terimakasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang
telah membantu. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif,
terutama dari Bapak Adhitya Rol Asmi, M.pd dan teman-teman prodi
pendidikan sejarah
Indralaya, 28 November 2017
Aswar Anas
I
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
Bab I pendahuluan
1.1 latar
belakang..................................................................................................... 1
1.2 rumusan
masalah................................................................................................ 1
1.3 tujuan................................................................................................................. 1
Bab II pembahasan
2.1 sejarah berdirinya
negara New Zealand ........................................................... 2-4
2.2 politik................................................................................................................. 4-6
2.3 ekonomi............................................................................................................. 6-7
2.4 budaya............................................................................................................... 7-8
Bab III penutup
3.1 kesimpulan......................................................................................................... 9
3.2 kritik dan saran.................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 10
Bab I
Pendahuluan
1.1
Latar Belakang
Negara ini terletak sekitar 1.930
kilometer di tenggara Australia. Penduduk awal, Maori, berasal dari Polinesia di
sekitar tahun 900-an. Beberapa suku yang menyebut wilayah baru mereka ini
dengan nama Aotearoa, atau “tanah dengan awan putih panjang”. Hal ini karena
adanya formasi awan yang terlihat aneh saat mendekati pulau-pulau. Dalam puisi
dan legenda, orang Maori mengenang keberanian nenek moyang
mereka, yang melakukan perjalanan panjang dalam badai laut tanpa grafik atau
alat apapun. Orang-orang Eropa pertama yang melihat pulau-pulau ini adalah
kapten kapal Belanda Abel Tasman pada tahun 1642 dan navigator Inggris Kapten
James Cook pada tahun 1769. Negara itu dinamai sesuai nama provinsi Zealand di
Belanda. Selandia Baru,
merupakan negara kepulauan yang terletak di Samudera Pasifik Selatan. Negara
ini memiliki dua pulau besar yang mencakup mayoritas daratannya, termasuk juga
sejumlah pulau kecil disekitarnya. Selandia Baru memiliki dua wilayah luar
yaitu Tokelau dan Ross Dependency (di Antartika). Pemerintahan otonomi khusus
Niue dan Cook Islands termasuk dibawah asosiasi Selandia Baru, yang dapat
secara mandiri mengelola kepentingan luar negeri dan pertahanan mereka.
Selandia Baru adalah negara di Samudra Pasifik Selatan yang terdiri atas dua
pulau utama dan beberapa pulau kecil(May Eriksen, Alanah (25 April 2009). "Name quest unveils historic
titles". The New Zealand
Herald. Di akses 28 N0vember 2017)
1.2 Rumusan masalah
Adapun beberapa rumusan masalah dalam penulisan
makalah ini meliputi sejarah berdirinya negara New Zealand (Selandia Baru), keadaan
politik, keadaan ekonomi, keadaan budaya.
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini ialah untuk menambah
wawasan kita, terutama sebagai mahasiswa pendidikan sejarah kita selalu
dituntut untuk update dengan perkembangan sekitar kita terutama dalam mencari,
menelaah dan mengumpulkan informasi-informasi tentang negara New
Zealand.
Bab II
Pembahasan
2.1.
sejarah negara New Zealand
Selandia
Baru adalah salah satu daratan utama terakhir yang dimukimi manusia. Penanggalan radiokarbon, bukti
daripenggundulan hutan dan keanekaragaman DNA
mitokondria di dalam populasi Māori menduga Selandia Baru pertama didiami
oleh orang Polinesia Timur antara tahun 1250 sampai
1300,menyimpulkan sederetan perjalanan panjang melalui kepulauan Pasifik
selatan.Selama berabad-abad kemudian para pemukim ini mengembangkan budaya yang
berbeda yang dikenal sebagai Māori. Populasi terbagi dua menjadi iwi (suku) dan hapū (sub-suku) yang akan
bekerja sama, bersaing, dan kadang-kadang saling berperang. Pada beberapa
periode, sekelompok Māori bermigrasi ke Kepulauan
Chatham (yang mereka sebut Rēkohu), di mana mereka
mengembangkan budaya Moriori yang berbeda. Populasi Moriori berkurang drastis
antara tahun 1835 sampai 1862, terutama disebabkan oleh penyerangan, dan
perbudakan oleh Māori, meskipun penyakit-penyakit yang dibawaserta orang Eropa
juga ikut berperan. Pada tahun 1862 hanya 101 jiwa yang selamat, dan yang
terakhir dikenal berdarah Moriori sepenuhnya meninggal pada tahun 1933( Davis, Denise; Solomon, Māui (March
2009).'Moriori – The impact of new arrivals'". Te Ara – the Encyclopedia
of New Zealand. Diakses tanggal 28
November 2017)
Orang Eropa pertama yang diketahui
mencapai Selandia Baru adalah penjelajah Belanda, Abel Tasman dan para awak kapalnya pada tahun
1642. Dalam sebuah pertemuan yang
menegangkan, empat awak kapal terbunuh, dan paling sedikit seorang Maori
terpukul oleh canister shot. Orang Eropa tidak mengunjungi lagi
Selandia Baru sampai tahun 1769 ketika penjelajah Britania, James Cook,
memetakan hampir semua pesisirnya. Setelah
Cook, Selandia Baru dikunjungi oleh beberapa kapal pemburu paus, pemburu anjing laut, dan kapal dagang Eropa, dan Amerika Utara. Mereka
menjual makanan, peralatan logam, persenjataan, dan barang-barang lain untuk
memperoleh damar, artefak, air, dan jasa seks. Kentang dan senapan lontak yang diperkenalkan telah mengubah
pertanian, dan peperangan Māori. Kentang menyediakan surplus makanan yang
andal, yang memungkinkan kampanye militer lebih panjang, dan berkelanjutan. Perang senapan antar-suku telah
mencapai 600 pertempuran antara tahun 1801 sampai 1840, dan telah menewaskan
30.000–40.000 Māori. Sejak awal abad ke-19, misionaris Kristen mulai menetap di Selandia
Baru, dan berjaya mengubah keyakinan sebagian besar populasi Maori. Populasi
Māori berkurang hingga menjadi 40 persen dari keadaan sebelum pertemuan
dengan orang Eropa pada abad ke-19; penyakit-penyakit yang dibawaserta oleh
orang Eropa telah menjadi faktor utama(Davis, Denise; Solomon, Māui
(March 2009). "'Moriori – The impact of new
arrivals'. Te Ara – the Encyclopedia of New Zealand. Diakses tanggal 28 November 2017)
Pemerintah
Britania mengangkat James Busby sebagai Residen Britania untuk
Selandia Baru pada tahun 1832 dan
pada tahun 1835, setelah pengumuman rencana permukiman orang Perancis oleh Charles de Thierry, Persekutuan Suku-Suku di Selandia Baru secara samar-samar mengirimkan Deklarasi Kemerdekaan Selandia Baru
kepada Raja William IV dari
United Kingdom untuk meminta
perlindungan. Kerusuhan yang
tengah terjadi, dan kedudukan hukum Deklarasi Kemerdekaan yang diragukan telah
mendorong Kementerian Kolonial mengirimkan
Kapten William Hobson untuk mendaku kedaulatan bagi Mahkota
Britania, dan merundingkan sebuah perjanjian dengan Māori. Perjanjian Waitangi kali pertama ditandatangani di Bay of Islands pada tanggal 6 Februari 1840.[32] Sebagai respons terhadap upaya Perusahaan Selandia Baru yang berjalan komersial untuk
mendirikan permukiman mandiri di Wellington
dan para pemukim Perancis yang "membeli" tanah di Akaroa, Hobson mendeklarasikan kedaulatan
Britania ke atas semua wilayah Selandia Baru pada tanggal 21 Mei 1840, meskipun
salinan-salinan Perjanjian masih beredar. Dengan
ditandatanganinya Perjanjian, dan deklatasi kedaulatan, banyaknya imigran,
khususnya dari United Kingdom,
mulai bertambah.
Selandia
Baru, mulanya bagian dari koloni New
South Wales, menjadi koloni
mahkota terpisah pada tahun 1841. Koloni ini memperoleh pemerintahan
representatif pada tahun 1852 dan Parlemen Pertama pada tahun 1854. Pada tahun 1856 koloni ini secara
efektif memerintah-sendiri, memikul tanggung jawab terhadap semua urusan
domestik selain dari kebijakan asli. (Kendali atas kebijakan asli diberikan
pada pertengahan dasawarsa 1860-an.) Setelah memperhatikan bahwa Pulau Selatan
boleh jadi membentuk koloni terpisah, perdana menteri Alfred Domett mengeluarkan resolusi untuk
memindahkan ibu kota dari Auckland ke sebuah lokalitas di dekat Selat Cook. Wellington dipilih atas pertimbangan
pelabuhannya, dan lokasinya yang berada di tengah, dengan parlemen yang secara
resmi berkedudukan di sana untuk kali pertama pada tahun 1865. Karena jumlah
imigran bertambah, konflik atas lahan telah memicu Perang Selandia Baru pada dasawarsa 1860-an, dan 1870-an,
yang berujung pada bergantinya sebagian besar kepemilikan tanah Māori. Pada
tahun 1893 negara ini menjadi yang pertama di dunia yang memberikan semua hak perempuan untuk memilih dan pada tahun 1894 merintis adopsi sengketa wajib antara buruh dan
uni.
Pada tahun 1907, atas
permintaan Parlemen Selandia Baru, Raja
Edward VII memproklamasikan
Selandia Baru sebagai sebuah dominion
di lingkungan Imperium Britania,
yang mencerminkan statusnya sebagai satuan politik yang
memerintah-secara-mandiri. Pada tahun 1947 negara ini mengadopsi Statuta Westminster, yang menegaskan bahwa Parlemen Britania tidak
dapat lagi menyusun perundang-undangan untuk Selandia Baru tanpa persetujuan
Selandia Baru. Selandia Baru
terlibat dalam urusan-urusan dunia, berjuang bersama-sama pihak Imperium
Britania di dalam Perang Dunia I dan Perang
Dunia II dan ikut menderita
sepanjang Depresi Besar. Depresi ini ikut menjadi penyebab
bagi terpilihnya pemerintah buruh
pertama dan didirikannya negara kesejahteraan yang menyeluruh, dan ekonomi proteksionis. Selandia Baru mengalami
kesejahteraan yang membaik setelah Perang Dunia II dan Maori mulai meninggalkan kehidupan
perdesaan tradisional mereka, dan berpindah ke kota-kota untuk mendapatkan
pekerjaan. Sebuah gerakan protes Maori merebak, yang
mengkritisi Erosentrisme dan berjuang demi pengakuan yang lebih
besar atas budaya Maori dan Perjanjian Waitangi. Pada tahun 1975, sebuah Tribunal Waitangi dibentuk untuk menyelidiki dugaan
pelanggaran terhadap Perjanjian Waitangi, dan tribunal ini dibolehkan untuk
menyelidiki keluhan-keluhan sejarah pada tahun 1985. Pemerintah telah merundingkan berbagai
ganti rugi, dan keberatan( Wilson, John (March 2009). "Government and nation – The
constitution". Te Ara – the Encyclopedia of New Zealand. Diakses tanggal 28 November 2017.)
2.2 politik
Selandia Baru Ratu adalah
monarki konstitusional dengan domokrasi parlementer, meskipun kontstitusinya
tidak tertulis. Elizabeth II adalahkepala negara yang
diberi gelar Ratu Selandia Baru. Ratu
diwakili oleh Gubernur Jenderal, yang
ditunjuk oleh Ratu atas nasihat Perdana Menteri. Gubernur Jenderal
dapat menjalankan hak prerogatif mahkota
(seperti meninjau kasus-kasus ketidakadilan, dan mengangkat Dewan Menteri
(kabinet), duta besar, dan pejabat publik penting lainnya) dan dalam
situasi yang langka, kekuasaan cadangan (kekuasaan
untuk memberhentikan Perdana Menteri, membubarkan Parlemen, atau menolak Persetujuan Kerajaan atas
sebuah rancangan
undang-undang menjadi undang-undang). Kekuasaan
Ratu, dan Gubernur Jenderal dibatasi oleh kekakuan konstitusional, dan mereka
biasanya tidak dapat dijalankan tanpa nasihat dari Kabinet. Parlemen Selandia Baru memegang kekuasaan
legislatif dan terdiri dari Yang Berdaulat (diwakili oleh Gubernur
Jenderal) dan Dewan
Perwakilan Rakyat. Parlemen juga pernah meliputi sebuah majelis
tinggi, Dewan
Legislatif, hingga dewan ini dihapuskan pada tahun 1950. Kedudukan
tertinggi Parlemen berada pada Yang Berdaulat, dan berada di Inggris menurut Bill of Rights 1689 dan
telah diratifikasi sebagai undang-undang di Selandia Baru. Dewan
Perwakilan Rakyat dipilih secara demokratis, dan Pemerintah dibentuk dari
partai atau koalisi yang menguasai mayoritas
kursi di dewan. Jika tidak ada mayoritas yang terbentuk, maka sebuah pemerintahan minoritas dapat
dibentuk jika dukungan dari partai-partai lain pada saat pemungutan suara kepercayaan
dan kesediaan terjamin. Gubernur Jenderal menunjuk
menteri-menteri di bawah saran dari Perdana Menteri, yang berdasarkan konvensi
merupakan pemimpin parlemen koalisi
atau partai yang memerintah. Kabinet, yang terdiri dari para menteri, dan
dipimpin oleh Perdana Menteri, adalah badan pembuat kebijakan tertinggi di
dalam pemerintahan, dan bertanggung jawab untuk menentukan tindakan-tindakan
pemerintah yang signifikan. Berdasarkan konvensi,
para anggota kabinet terikat oleh tanggung jawab kolektif atas
semua keputusan yang dibuat oleh kabinet("How
Parliament works: What is Parliament?". New Zealand Parliament. 28 June
2010. Diakses tanggal 28 November 2017)
Para hakim,
dan pejabat peradilan diangkat secara non-politis, dan di bawah aturan yang
ketat menyangkut masa jabatan untuk membantu memelihara
independensi-konstitusionalnya dari pemerintah. Secara teoretis, keadaan
ini memungkinkan peradilan menafsirkan undang-undang hanya berdasarkan
legislasi yang diberlakukan Parlemen tanpa pengaruh-pengaruh lain pada saat
membuat keputusan. Dewan Penasihat di
London merupakan pengadilan banding puncak negara ini sampai tahun 2004, ketika
ia digantikan oleh Mahkamah Agung Selandia Baru. Peradilan,
dikepalai oleh Hakim Agung, meliputi Pengadilan Banding, Pengadilan Tinggi, dan
pengadilan-pengadilan bawahannya.
Hampir semua pemilihan umum parlemen antara
tahun 1853 sampai tahun 1996 diselenggarakan di bawah sistem pemungutan
suara first past the post (pemegang suara terbanyak
adalah yang menjadi pemenang). Pemilihan umum sejak tahun 1930 telah didominasi
oleh dua partai politik, Partai Nasional dan Partai Buruh. Sejak tahun 1996, sebuah bentuk representasi proporsional yang
disebutrepresentasi proporsional campuran (MMP)
telah digunakan. Di bawah sistem MMP setiap orang memiliki dua suara; satu
untuk 70 kursi daerah pemilihan (termasuk 7 yang dicadangkan untuk
Māori), dan satu lagi untuk partai. Lima puluh kursi sisanya ditetapkan
sehingga perwakilan di parlemen mencerminkan suara partai, meskipun sebuah
partai harus memenangi satu kursi daerah pemilihan atau 5 persen dari
keseluruhan suara partai sebelum partai itu memenuhi syarat untuk mendapatkan
kursi ini. Antara bulan Maret 2005, dan bulan Agustus 2006 Selandia Baru
menjadi satu-satunya negara di dunia di mana semua jabatan tertingginya (Kepala
Negara, Gubernur Jenderal, Perdana Menteri, Ketua DPR dan
Ketua Mahkamah Agung) semuanya dipegang oleh perempuan.
Selandia
Baru dikenal sebagai salah satu negara paling stabil, dan diperintah dengan
sangat baik di dunia. Pada tahun 2011, negara ini menempati peringkat ke-5
dalam hal kekuatan lembaga-lembaga demokrasinya dan peringkat
pertama dalam hal transparansi pemerintahan, dan paling tidak
korup. Selandia Baru memiliki angka partisipasi warga negara yang tinggi,
dengan 79% pemilik suara ikut serta dalam pemilihan umum terkini, dibanding
rata-rata OECD sebesar 72%. Lebih jauh lagi, 67% warga Selandia Baru berkata
bahwa mereka percaya akan lembaga-lembaga politiknya, jauh lebih tinggi daripada
rata-rata OECD sebesar 56%( Factsheet
– New Zealand – Political Forces" The
Economist (The Economist
Group). 15 February 2005. Diakses tanggal 28 November 2017)
2.3 Ekonomi
Selandia Baru termasuk dalam
negara maju dengan tingkat pertumbuhan ekonomi menyaingi Eropa Selatan dalam beberapa hal, Selandia Baru termasuk dalam
salah satu negara terbaik misalnya pada Indeks
Pembangunan Manusia yang menempatkan Selandia Baru pada urutan ketiga.
Ekspor merupakan andalan utama perekonomian negara ini sehingga dampak
perekonomian dunia akan berpengaruh langsung pada kondisi ekonomi negara ini.
Selandia Baru memiliki sebuah ekonomi pasar yang modern, makmur, dan maju dengan taksiran produk domestik bruto (PDB) berdasarkan keseimbangan kemampuan berbelanja(KKB) per kapita sebesar US$ 28.250. Satuan mata uang Selandia Baru
adalah Dollar Selandia Baru, secara informal dikenal sebagai "dollar Kiwi"; mata uang ini
juga beredar di Kepulauan Cook (lihatlah Dollar Kepulauan Cook), Niue, Tokelau, dan Kepulauan Pitcairn. Selandia
Baru menempati peringkat ke-5 Indeks Pembangunan Manusia tahun 2011, ke-4 dalam Indeks Kebebasan Ekonomi The Heritage
Foundation tahun 2012, dan ke-13
dalam Indeks
Inovasi Global INSEAD tahun 2012 . Berdasarkan sejarahnya, industri-industri ekstraktif
telah sangat berkontribusi bagi ekonomi Selandia Baru, berfokus pada perburuan
anjing laut, penangkapan paus, pemanenan lenan liar, pendulangan emas, pengumpulan getah kauri, dan damar asli(GDP per capita (current
US$)". World Bank. Diakses tanggal 28 November 2017)
Dengan dikembangkannya kapal laut
berpembeku pada dasawarsa 1880-an daging,
dan hasil-hasil peternakan lainnya diekspor ke Britania, sebuah perdagangan
yang menjadi basis bagi pertumbuhan ekonomi yang kuat di Selandia
Baru. Permintaan yang besar akan hasil-hasil pertanian dari Britania Raya,
dan Amerika Serikat telah membantu warga Selandia Baru untuk memperoleh standar
kehidupan yang lebih tinggi daripada Australia, dan Eropa Barat pada dasawarsa
1950-an, dan 1960-an. Pada tahun 1973
pasar ekspor Selandia Baru mengalami penurunan ketika Britania Raya menggabungi
Komunitas Eropa dan faktor-faktor pemberat lainnya,
seperti krisis minyak 1973dan krisis energi 1979, mengarah
pada melesunya ekonomi Selandia Baru. Standar kehidupan di
Selandia Baru mengalami kejatuhan menjadi di bawah Australia, dan Eropa Barat,
dan pada tahun 1982 Selandia Baru memiliki pendapatan per kapita yang paling
rendah di antara negara-negara maju yang disurvey oleh Bank Dunia. Sejak tahun 1984, pemerintah-pemerintah penerus di Selandia Baru
berurusan dengan restrukturisasi ekonomi makro (yang pada mulanya dikenal sebagai Rogernomics dan kemudian berubah menjadi Ruthanasia), secara cepat mengubah Selandia Baru dari ekonomi yang sangatproteksionistis menjadi ekonomi pasar bebas yang sangat liberal("2011 Index
of Economic Freedom". The Heritage Foundation dan Wall
Street Journal.
Diakses tanggal 28 November 2017)
2.4 budaya
Bangsa Māori kuno mengadaptasi budaya
Polinesia timur yang berbasis tropika, sejalan dengan
tantangan-tantangan yang melekat dengan suatu lingkungan yang lebih luas, dan
lebih beraneka ragam, yang sebenarnya secara langsung ataupun tidak langsung
juga mengembangkan budaya sendiri yang berbeda. Organisasi sosial sangatlah
bersifat komunal dengan keluarga (whanau), sub-suku (hapu), dan
suku (iwi) yang diatur oleh seorang ketua (rangatira) yang
kedudukannya memerlukan persetujuan komunitas. Imigran Britania, dan Irlandia membawa
aspek-aspek kebudayaan mereka ke Selandia Baru, dan juga memengaruhi kebudayaan
Māori, khususnya dengan
diperkenalkannya Agama Kristen.Bagaimanapun, Māori masih menganggap kepatuhan
mereka terhadap kelompok-kelompok kesukuan sebagai bagian penting dari identitas mereka, dan kekerabatan Māori mirip dengan apa yang berlaku di masyarakat
Polinesia lainnya. Yang lebih baru, Budaya
Amerika Serikat, Australia, Asia, dan budaya-budaya
Eropa lainnya telah memengaruhi budaya Selandia Baru. Budaya-budaya
Polinesia yang bukan Māori juga terlihat, dengan diselenggarakannya Festival Pasifika, festival Polinesia terbesar di dunia, dan kini menjadi
acara tahunan di Auckland. Kehidupan perdesaan yang luas di Selandia Baru dini
telah membentuk citra Orang Selandia Baru yang kasar, pemecah masalah yang
sangat gigih. Kesantunan
diharapkan, dan diberdayakan melalui "sindroma opium tinggi", di mana pihak-pihak berpenghasilan tinggi
menerima kritikan pedas. Pada
masa itu Selandia Baru tidak dikenal sebagai negara intelek. Sejak permulaan abad ke-20 sampai
penghujung dasawarsa 1960-an budaya Māori ditekan oleh upaya asimilasi Māori ke
dalam Orang Selandia Baru keturunan Britania. Pada
dasawarsa 1960-an, ketika pendidikan tinggi, dan kawasan perkotaan meluas budaya
perkotaan mulai mendominasi. Meskipun
sebagian besar populasi kini menetap di kota-kota, banyak seni, sastra, film,
dan lawakan Selandia Baru bertemakan perdesaan(QuickStats tentang
Budaya dan Identitas: Tempat Kelahiran dan Orang yang Dilahirkan di Seberang
Lautan". Statistics New Zealand. March 2006. Diakses tanggal 28
November 2017.)
Para Māori adalah
orang-orang Polynesia asli Selandia Baru (Aotearoa). Mereka mungkin tiba di
Polinesia selatan-barat dalam beberapa gelombang pada suatu waktu sebelum 1300,
meskipun tanggal sampai dengan 2000 tahun yang lalu masih menarik dukungan.
Para Māori menyelesaikan pulau, dan mengembangkan budaya yang berbeda. Sejarah
lisan Maori bercerita tentang perjalanan panjang dari Hawaiki (tanah air mitos
di Polinesia tropis) di kano laut-akan besar ( waka ).Mitologi Māori adalah
korpus khas dewa, dan pahlawan, berbagi beberapa motif Polinesia. Beberapa
tokoh terkenal yang Rangi, dan Papa ,Maui , dan Kupe . Pusat ke acara budaya
banyak adalah marae , di mana keluarga, dan suku berkumpul untuk acara-acara
khusus, seperti pōwhiri atau Tangi .Māori sering menyebut diri mereka "
tāngata whenua "(orang-orang dari tanah), menempatkan kepentingan tertentu
pada gaya hidup yang terhubung ke darat, dan laut. hidup komunal, berbagi, dan
hidup dari tanah tersebut, nilai-nilai tradisional yang kuat. Nilai-nilai yang
berbeda, sejarah, dan pandangan dunia dari Maori disajikan melalui seni
tradisional, dan keterampilan seperti HAKA , ta moko ,waiata , ukiran, tenun,
dan poi . Konsep tapu (berarti tabu atau sakral) juga kekuatan yang kuat dalam
budaya Māori, diterapkan pada benda, orang, atau bahkan pegunungan. Eropa
bermigrasi ke Selandia Baru dalam meningkatkan nomor dari akhir abad 18, dan
teknologi senjata, dan penyakit mereka memperkenalkan masyarakat stabil Māori.
Setelah 1840, dan Perjanjian Waitangi , Māori kehilangan banyak tanah mereka,
dan mana (prestise, dan otoritas), memasuki masa, dan numerik penurunan budaya.
Namun populasi mereka mulai meningkat lagi dari akhir abad 19, dankebangkitan
budaya dimulai pada tahun 1960-an, kadang-kadang dikenal sebagai Renaisans
Maori(McLintock, Alexander, ed. (April
2009) [aslinya diterbitkan pada tahun 1966]. "Musik
Maori". from An
Encyclopaedia of New Zealand. Te Ara – the Encyclopedia of New Zealand. Diakses tanggal 28 November 2017)
Bab III
Penutup
3.1 kesimpulan
Selandia Baru (Maori
Aotearoa) ialah negara di Samudra
Pasifik Selatan, anggota Persemakmuran Bangsa-Bangsa dan terletak di tenggara
Australia ini terdiri dari dua pulau besar Pulau Utara dan Selatan dan
Pulau-pulau kecil lainnya, termasuk Stewart Island di sebelah selatan Pulau
Selatan. Luas wilayah Selandia Baru adalah 270.534 km persegi (104.454 sq
mi).Terkait dengan Selandia Baru Dependensi Ross (di Antartika), Niue, Tokelau,
dan Kepulauan Cook (di Samudera Pasifik).Mayoritas masyarakat Selandia Baru
beragama Kristen. Aliran Kristen Anglikan yang secara tradisional berasal dari
Inggris merupakan kelompok agama terbesar.
Selandia
Baru merupakan negara berbentuk pemerintahan Monarki Konstitusional dengan
sistem parlemen. Setelah kedaulatan Inggris di wilayah ini dijalankan pada
tahun 1840, Undang-Undang tahun 1852 kemudian menciptakan sistem pemerintahan
pertama, termasuk sistem legislatif bikameral (dua kamar) dan dewan provinsi.
Dua partai politik terbesar di Selandia Baru adalah Partai Nasional dan Partai
Buruh. Kedua partai ini secara tradisi mendominasi perpolitikan negeri,
masing-masing bersaing untuk mengendalikan legislatif.
Pertanian
dan perkebunan sangatlah penting dalam kegiatan perekonomian Selandia Baru,
akan tetapi kegiatan agrikultur ini tidak mendapat subsidi dari pemerintah
karena perubahan sistem dan peraturan perekonomian pada tahun 1980-an. Selain
itu, ikan dan hasil laut lainnya merupakan salah satu hasil ekspor Selandia
Baru meskipun hasil dari sektor ini tidak terlalu mempengaruhi perkembangan
perekonomian negara. Hal yang paling penting dalam kegiatan perekonomian dan
merupakan pemberi kontribusi paling besar bagi berkembangnya perekonomian
Selandia Baru adalah bidang layanan jasa, layanan jasa ini sangat berperan
dalam peningkatan GDP dan pengurangan tingkat pengangguran di negara ini.
3.2 kritik dan saran
Alhamdulillah pembuatan makalah ini dapat selesai.
Namun penulis menyadari masih banyak kekurangan sumber, terkhusus sumber buku
yang membahas tentang New Zealand. Maka dari itu penulis mohon maaf yang
seikhlasnya. Sekiranya dapat memberikan kritik dan saran yang membangun. Terima
kasih
DAFTAR PUSTAKA
Hudaidah.
2004. Sejarah Australia Dan Oceania. Indralaya: FKIP Unsri
Yulita,
Nelda.2009.Ensiklopedia Geografi.Jakarta: PT Ikrar Mandiriabadi
Livingston,
William, 1994, Australia, New Zealand, and the Pacific islands, CSIS.
Miftahul,
Ilmi Hadi. 2011. Benua Australia dan Oceania. Bandung: Mitra Utama.
Pulekai
A. Sogivalu. 1992. Brief
History of Niutao, Institute of Pacific Studies.
McLintock,
Alexander, ed. (April 2009) [aslinya diterbitkan pada tahun 1966]. "Musik Maori". from An Encyclopaedia of New
Zealand. Te Ara – the Encyclopedia of New Zealand. Diakses tanggal 28 November 2017)
QuickStats
tentang Budaya dan Identitas: Tempat Kelahiran dan Orang yang Dilahirkan di
Seberang Lautan". Statistics New Zealand.
March 2006. Diakses tanggal 28 November 2017.)
Index
of Economic Freedom". The Heritage Foundation dan Wall
Street Journal.
Diakses tanggal 28 November 2017
GDP per capita (current US$)".
World Bank. Diakses tanggal 28 November 2017)
Factsheet
– New Zealand – Political Forces" The
Economist (The Economist
Group). 15 February 2005. Diakses tanggal 28 November 2017)
How
Parliament works: What is Parliament?". New Zealand Parliament. 28 June
2010. Diakses tanggal 28 November 2017)
Wilson, John (March 2009). "Government and nation – The constitution". Te Ara
– the Encyclopedia of New Zealand. Diakses tanggal 28 November 2017.)
Davis,
Denise; Solomon, Māui (March 2009). "'Moriori
– The impact of new arrivals'. Te Ara – the Encyclopedia of New Zealand. Diakses tanggal 28 November 2017)
May Eriksen, Alanah (25 April 2009). "Name
quest unveils historic titles". The
New Zealand Herald. Di akses 28 N0vember 2017)