Senin, 12 Februari 2018

CLEPTO Solusi Pendidikan Indonesia Maju untuk Melahirkan Generasi Muda Hebat, kritis, kreatif, Inovatif dan Mandiri.

CLEPTO  Solusi Pendidikan Indonesia  Maju untuk Melahirkan Generasi Muda Hebat, kritis, kreatif, Inovatif dan Mandiri.
Oleh: AswarAnas
(Universitas Sriwijaya)
Education is not preparation for life; education is life itself.
 John Dewey
Quotes di atas seakan menggerakan jiwa saya bahwasanya pendidikan itu bukan dipersiapkan untuk hidup akan tetapi pendidikan itu adalah pendidikan diri sendiri. Seperti halnya dikatakan bahwa suatu kebenaran tak dapat dipelajari tetapi kebenaran hanya bisa dipelajari.
            Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan yang diberikan kepada generasi ke generasi yang diberikan melalui pembelajran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan motor penggerak kemajuan suatu bangsa. Dengan pendidikan suatu bangsa akan melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang maju dan berkompeten. Pendidikan juga adalah factor penting kewibawaan sebuah negara. Indonesia adalah Negara kepulauan yang sangat luas dan mempunyai jumlah penduduk terbanyak keempat di duniasebanyak 237.641.326 juta jiwa. Indonesia juga masih termasuk Negara berkembang yang ada di dunia. Dikatakan sabagai Negara berkembang karena berbagai komponen yang menyokong Indonesia maju dan makmur masih jauh dari kata cukup. Tingkat pendidikan yang masih rendah jauh di bawah pendidikan yang ada di negara tetangga kita, Malaysia. Berdasarkan data dalam Education For All (EFA) Global Monitoring Report 2011: The Hidden Crisis, Armed Conflict and Education yang dikeluarkan Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) yang diluncurkan di New York, Senin (1/3/2011), indeks pembangunan pendidikan atau education development index (EDI) berdasarkan data tahun 2008 adalah 0,934. Nilai itu menempatkan Indonesia di posisi ke-69 dari 127 negara di dunia. EDI dikatakan tinggi jika mencapai 0,95-1. Kategori medium berada di atas 0,80, sedangkan kategori rendah di bawah 0,80.
            Permasalahan yang di hadapi oleh dunia pendidikan Indonesia saat ini adalah prosespembelajaran. Masalah proses belajar mengajar diawali dari system top-down yang saat ini masih dipraktekkan oleh guru. Guru mengaggap bahwa siswa itu diibaratkan sebuah kertas putih bersih dan belum ada coretan. Siswa dianggap tidak memiliki pengetahuan sehingga dengan kuasanya membentuk murid seperti dengan keinginannya. Hal ini seperti guru adalah pembunuh kreativitas siswa. Kondisi ini membuat siswa tidak dapat mengekplor kemampuan yang dia miliki. Murid hanya mengikuti yang guru inginkan sehingga hasilnya nanti siswa tidak memiliki jati diri dan bias menjadi seorang yang disuruh tanpa bias menjadi seorang pemimpin yang berkompeten. Sistem top-down ini masih diterapkan di Indonesia akhirnya menghasilkan manusia yang hanya dapat memenuhi kebutuhan zaman saja.  Sedangkan untuk menciptakan generasi yang  kritis,  kreatif,  inovatif dan mandiri terhadap zaman masih jauh dari harapan.

Dari melihat data-data di atas terlihat jelas efek domino yang timbul akibat dari tidak bagusnya metode pembelajaran yang diterapkan dalam sistem pendidikan di Indonesia saat ini. Oleh karena itu solusi yang ditawarkan di sini adalah CLEPTO (Colaboration Learning of Experience dan PAEIKEM GEMBROT) solusi pengentas ketidakefektifan proses belajar mengajar terhadap pendidikan saat ini.  Solusi ini merupakan sebuah gagasan sederhana yang memiliki dampak yang luar biasa. Solusi terdiri dari dua komponen yaitu Colaboration Learning of Experience dan PAEIKEM GEMBROT (pembelajran yang aktif, efektif, inovatif, kreatif, menyenangkan, gembiradanberbobot)  yang dikolaborasikan dengan cara yang menarik dan sederhana.
Pertama Learning of Experience ­ (pembelajaran berbasis pengalaman) yaitu suatu metode pembelajran yang dicirikan oleh praktik nyata, refleksi, simbolisasi, dan penerapan untuk bentuk lain. Teori John Dewey, dalam pembelajaran berbasis pengalaman menyatakan bahwa belajar merupakan proses merekonstruksi pengetahuan melalui transformasi pengalaman. Pembelajaran akan mengaitkan pengalaman  dengan berpikir. Seseorang akan belajar jauh lebih baik lewat keterlibatannya secara aktif dalam proses belajar. Anak akan tumbuh dan berkembang berdasarkan pengalaman belajar secara nyata.   Pembelajaran berbasis pengalaman menawarkan proses belajar berdasarkan epistemologi empiris. Kebutuhan lingkungan belajar diharuskan untuk mengembangkan dan membangun pengetahuan melalui pengalamannya. Pengalaman tersebut  menjadi modal melakukan refleksi dan observasi, mengkonseptualisasi dan menganalisis pengetahuan dalam pikiran anak. Pembelajaran berbasis pengalaman merupakan kombinasi memperoleh pengalaman dengan mentransformasi pengalaman. Pengalaman terjadi akibat proses langsung dan tidak langsung. Proses langsung terjadi melalui indera manusia. Proses tidak langsung terjadi melalui bentuk simbol (konsep, gambar, dan seterusnya). Pengalaman tersebut selanjutnya menjadi bekal untuk mentransformasikan pengalaman ke dalam pemikiran melalui refleksi, obser vasi, kiasan, asosiasi, abstraksi, cerita, dan sebagainya.    Meskipun menggunakan praktik nyata, pembelajaran berbasis pengalaman berbeda dengan pembelajaran berbasis struktural. Ciri belajar terstruktur adalah pemahaman konsep, praktik, dan penyimpulan. Sedangkan belajar berbasis pengalaman dicirikan oleh praktik nyata, refleksi, simbolisasi, dan penerapan untuk bentuk lain. Jadi, jika pembelajaran diawali oleh pencerahan awal bagi anak melalui ceramah singkat kemudian praktik, bukanlah belajar berbasis pengalaman.
Kedua, PAEIKEM GEMBROT (pembelajran yang aktif, efektif, inovatif, kreatif, menyenangkan, gembira dan berbobot) . pembelajaran yang aktif, maksudnya guru harus menciptakan suasana yang aktif sehingga dalam proses pembelajaran siswa bisa bertanya, mengemukan pendapatnya beradasarkan pengalaman yang siswa rasakan berkaitan dengan pembahasan atau materi. Pembelajaran yang efektif, maksudnya guru mampu memberikan masukan atau bimbingan dengan cara ketika anak telah mengungkapkan materi yang berkaitan dengan pengalamannya disaat bersamaan guru memberi motivasi yang bersifat membangun kepercayaan siswanya. Sehingga proses pembelajaran menjadi efektif. Pembelajaran yang inovatif, maksudnya proses pembelajaran tidak monoton saja, akan tetapi guru mampu mengadaptasikan berbagai jenis model pembelajaran dan tentu harus mengkaitkan pengalaman siswa sesuai dengan karakter umur siswa. Pembelajaran yang kreatif, maksudnya dalam proses pembelajran guru memberikan kebebasan kepada siswanya untuk berimajinasi sesuai dengan materi kemudian dikaitkan dengan masing-masing pengalaman mereka. Guru menjadi fasiliatornya. Pembelajran yang menyenangkan, gembira dan berbobot maksudnya adalah proses pembelajaran dirancang sedemikian rupa untuk menciptakan suasana lingkungan yang aman, relevansi materi, serta jaminan emosional yang menyenangkan. Salah satu bentuk pembelajaran yang menyenangkan, gembira dan berbobot adalah dengan mengapresiasi segala bentuk pikiran siswa berdasarkan pengalaman-pengalaman yang pernah mereka rasakan. Dalam setiap apresiasi kepada siswa guru menyelipkan motivasi berupa kata-kata humoris sehingga siswa tetap senang, gembira dan terus semangat untuk belajar.
Oleh karena itu berdasarkan solusi colaboration  di atas, memberikan gambaran secara jelas dan menarik bahwasanya pemuda sebagai aktor utama perubahan suatu bangsa dengan mengimplementasikan pembelajaran kreatif . pemuda harus mampu menyiapkan kualitas yang baik untuk kemajuan bangsa. Pemuda harus kritis, inovatif, kreatif dan mandiri mengaktualisasikan diri melalui pembelajaran kreatif. Karena pemuda adalah harta terbesar suatu bangsa untuk mencapai sebuah kemajuan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar