Minggu, 25 Februari 2018

Deskripsi tentang pribadi saya untuk mengikuti Ekspedisi Jalur Rempah 2018 di Maluku Utara

Perkenalkan nama Saya Aswar Anas. Saya lahir pada pukul 02.37 tepat pada tanggal 16 November 1996. Di sebuah Desa yang memiliki nama yang unik dan menarik serta ASRI,  yaitu Desa Siku. Desa tempat aku dilahirkan terletak di pinggiran Sungai Lematang Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. Masa anak-anak saya habiskan dengan teman-teman sebaya terutama dengan kedua Saudariku yang bernama Ana Maria dan Asnati, dan tak lupa kedua orang tuaku, Anwar dan Ningsiati. Pekerjaan kedua orang tua saya adalah petani karet. Semangat mereka mendidik saya khususnya takkan ada yang bisa menggantikannya, saya sangat bersyukur dilahirkan dari keluarga sederhana dan bahagia penuh dengan dorongan motivasi, usaha dan doa.
Saya terdidik untuk selalu terus berusaha, berdoa dan melibatkan Allah swt untuk melakukan berbagai kegiatan dalam kehidupan, termasuk menjalani pendidikan sekolah. Namun kala itu saat saya masih kehidupan di Desa saya masih jauh dari kata kemajuan layak diperkotaan, sehingga akses untuk mendapatkan informasi-informasi mengenai dunia pendidikan sering mengalami keterlambatan informasi, selain itu fasilitas-fasilitas yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan juga sering terhambat, seperti tranportasi, listrik dan fasilitas pendukung lainnya.
Memasuki usia tujuh tahun saya masuK Sekolah Dasar yang terdapat di Desa saya, selama enam tahun saya menghabiskan masa pendidikan Sekolah Dasar, saya dari SD termasuk ke dalam siswa yang cukup aktif dan berprestasi, hal ini dibuktikan saya dari kelas 4 SD mendapat juara ke 3 dan sampai kelas 6 saya tidak pernah keluar dari peringkat 2 dan 3 di kelas. Selain itu keseharian saya diisi dengan hal-hal menarik dan penuh kenangan sama halnya dengan amak-anak di kampung saya. Waktu Sekolah Dasar saya lalui begitu sangat menyenangkan. Tepat 2009 saya menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar.
            Setelah menyelesaikan Sekolah dasar, saya melanjutkan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Muara Enim tepatnya SMP Negeri 4 Muara Enim. Disini saya ikut paman saya yang tak lain beliau merupakan adik laki-laki Ayah (ebak) saya. Singkat cerita saya disini benar-benar dididik untuk menjadi orang yang mandiri, kerja keras, 3K(senyum, salam, sapa) dan terutama kejujuran. Kejujuran adalah kunci keberhasilan menurut saya yang telah membawa saya hidup saat ini. Kejujuran selalu saya utamakan disamping moral dan agama. Dari sifat baik yang sudah tertanam dari kecil ini saya sangat bersyukur dapat memilikinya, karena ini akan menjadi modal investasi di masa depan saya, baik di dunia pekerjaan maupun di tengah-tengah masyarakat. Singkat cerita saya selama 3 tahun menghabiskan masa pendidikan dan tamat pada tahun 2012 silam.
            Setelah masa Sekolah Menengah Pertama selesai, saya melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Unggulan Muara Enim. SMA favorit di Kabupaten Muara Enim, dan menjadi sekolah RSBI, SMA rujukan nasional, SMA Adiwiyata, dan menjadi top 10 sekolah favorit unggulan Provinsi Sumatera Selatan. Selama 3 tahun saya dididik secara akademik dan non akademik. Disini saya banyak mendapatkan ilmu-ilmu yang tak ternilai harganya. Saya terdidik untuk selalu menghormati orang yang lebih dewasa (senioritas) terutama sopan santun. Saya semakin mengembangkan minat dan bakat saya, seperti aktif dalam Organisasi Intra Sekolah (OSIS) dan saat itu menjabat sebagai Kepala Dinas Koordinator KJDK (kebugaran jasmani dan daya kreasi) singkat cerita pengalaman belajar, pengalaman organiasasi, dan  pengalaman di dalam masyarakat pada saat SMA saya banyak dapatkan dan menjadi menjadi modal dasar saya memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi. Tepat 2012 saya lulus Sekolah Menengah Atas Negri 1 Unggulan Muara Enim.
            Setelah menyelesaikan Pendidikan SMA, saya melanjutkan kuliah di salah satu Universitas yang terdapat di Palembang. Universitas Sriwijaya adalah almamaterku saat ini, saya menjadi bagian dari mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dari Program Studi Pendidikan Sejarah.
            Saat ini saya tergabung disebuah komunitas yang bernama “Sriwijaya­­­_ Membaca”, sebuah platform yang tujuan utamanya untuk terus berkarya mencerdaskan anak bangsa, pengalaman berharhaga kala itu saya bersama teman-teman yang tergabung menjadi pengajar muda disebuah desa di kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Disana saya dengan teman-teman bahu-membahu dan melakukan kerjasama dengan pihak bersangkutan untuk membenahi berbagai macam bentuk kekurangan seperti sarana dan prasarana, yang meliputi alat tulis (ATK), seragam sekolah dan lain-lain. Dengan bertambahnya bekal pengalaman teamwork  yang menjadikan saya memahami dengan kerjasama (teamwork) dapat menghasilkan sesuatu yang optimal. Tentu saja hal ini memberikan dampak yang sangat positif bagi saya, sehingga mendorong saya untuk terus belajar, kerjasama,bersahabat, perasaan peduli mengorginizir diri, mandiri dan kesemuanya ini saya abadikan ke dalam bentuk tulisan. Tepat pada semester 4 saya mencoba untuk menyalurkan passion saya yakni mengikuti lomba menulis esai. Setelah berbagai kompetisi sebelumnya saya belum beruntung, tapi saya terus mencoba mengikuti lomba-lomba menulis esai yang lainnya. Suatu hari saya diberi kesempatan dan lolos dalam lomba esai, waktu itu diadakan di Universitas Riau. Kegagalan dan kesempatan adalah bagi saya merupakan bentuk pengalaman yang sangat berharga, dari pengalaman ini saya terus menuangkan gagasan yang saya dapatkan ke dalam bentuk tulisan karya ilmiah dan lain-lain.
            Namun disisi lain saya memiliki buruk yaitu mudah lupa akan sesuatu apa yang telah saya lakukan dan akan saya lakukan, maka dari itu saya percaya saja bahwa” tak ada gading yang tak retak”. Sebuah kalimat yang cukup menjelaskan kita sebagai manusia, terkhusus saya pasti banyak memiliki kekurangan. Akan tetapi kekurangan saya akan berusaha saya tutupi untuk terus berbenah diri, utnuk mengatasi mudah lupa maka disetiap kegiatan ataupun aktivitas saya selalu membawa buku kecil. Buku kecil ini saya gunakan untuk membuat jadwal atau list  yang akan saya lakukan. Selain itu juga di kamar tidur saya membuat board planning. Disitu saya membuat daftar apa saya yang harus lakukan seperti meliputi jam, tanggal dan lain-lain. Inilah mengenai tentang siapa saya yang sebenarnya. Terima kasih




Jika saya terpilih menjadi bagian Ekpedisi Jalur Rempah 2018 saya akan mengabdikan segala kemampuan saya bersama teman-teman yang terpilih nantinya, saya akan bekerja sama (teamwork) untuk mengedukasikan, mengsosialisaikan kepada masyarakat disana khususnya secara langsung terjun ke lapangan. Berdialog aktif dengan masyarkat disana. Terkhusus saya akan mengimplementasikan kemampuan yang saya miliki yaitu di bidang penulisan ke dalam sebuah blog pribadi saya dan tentu akan mengajar anak-anak disana untuk mengedukasikan, memberikan motivasi tentang pengetahuan rempah-rempah. Dari sana saya dapat menjadikan pengalaman berharga untuk berbagi ilmu, pengalaman tentang negara kesatuan (archiphilago state) ini yang banyak memiliki kekayaan alam yang sangat berlimpah ini yang sudah sangat dikenal dari masa kedatangan bangsa Eropa seperti Spanyol, Portugis (Portugal), dan Inggris. Sehingga saya sangat memiliki tanggung jawab untuk mensosialisasikan, mengedukasikan, memotivasi pemuda-pemuda generasi mendatang dan seluruh masyarakat terkhususnya di Maluku Utara. Setelah saya dan teman-teman seperjuangan akan menuangkan ke dalam bentuk tulisan, videografi, fotografi, audio-visual dan lain-lainya, kemudian akan dipublikasikan ke media massa dan media sosial. Sejarah menjadi Rempah- rempah menjadi magnet yang begitu kuat bagi bangsa ini sehingga dapat menyatukan gugusan kepulauan terbesar di dunia ini, yaitu INDONESIA. Sehingga hal ini menarik untuk dikaji untuk memberikan tentang pemahaman sejarah rempah-rempah ini sendiri. “ sejarah dunia adalah sejarah orang muda. Jika angkatan muda mati rasa, matilah sejarah sebuah bangsa”. Untaian kalimat ini seakan memanggil saya untuk menggerakan peranan pemuda untuk menumbuhkan kecintaan terhadap nilai-nilai nasionalisme dan kebangsaan, karena sejarah itu dilahirkan oleh pemuda-pemuda peduli. Bagi saya tergabungnya saya di pengalaman berharga ini selama kegiatan berlangsung dapat menebarkan manfaat kedepannya dan meningkatkan eksistensi INDONESIA.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar